peringatan buat anak-anak desa

Setelah sekian lama mendiami desa, anak-anak desa kian hilang kepuasan dengan desanya. Mereka telah merasa bosan membajak sawahnya dan menanami ladangnya. Mereka telah muak dengan lagu nyanyian unggas dan kicauan burung. Mereka juga telah tidak selesa dengan kesejukan air perigi dan air sungai yang mengalir deras.

Mereka tertarik dengan kehidupan kota yang serba terang benderang. Mereka kagum dengan kemajuan kota yang berkembang pesat. Mereka ingin menikmati kemegahan bangunan pencakar langit. Mereka teruja dengan aneka ragam keriangan hiburan kota.

Mereka terlalu menurutkan perasaan sedangkan mereka masih belum mengerti. Mereka belum merasa suasana hiruk pikuk kota dengan deruman enjin kenderaan yang tiada hentinya. Mereka belum menyedut udara nyaman kota yang berhabuk dan berjerubu. Mereka belum tahu politik kota yang rakus menjerat sesiapa sahaja tanpa kemanusiaan. Mereka belum menyaksikan jijiknya akhlak kebinatangan anak-anak kota.

Apabila anak-anak desa berduyun ke kota, mereka kebanyakkannya hanya seumpama semut mengejar cahaya lampu di musim hujan. Mengejar cahaya untuk menerima kematian.

Nota: Buat anak saudara abah yang ingin melanjutkan pelajaran di kota. Datanglah dengan iman.