Sunday, December 19, 2010

kasih kepada-Nya


Di sebuah tempat peranginan, aku melihat seorang pemuda sedang membonceng seorang gadis dengan mengayuh basikal di jalan yang mendaki. Melihat kepada kemesraannya, pada aku mereka adalah pasangan kekasih yang sedang bercinta atau pasangan suami isteri yang sedang berbulan madu. Peluh mengalir ke dahi si pemuda langsung tidak dihiraukan. Nafas tercungap kepenatan namun dia tetap tersenyum dan dikayuhnya juga basikal itu.

Melihatkan peristiwa itu berkatalah aku di dalam hatiku: Kalau hati telah jatuh cinta, yang berat dirasanya ringan, jalan yang berbukit dirasanya mendatar saja. Peluh yang mengalir umpama mutiara. Kepenatan dan kepayahan dijadikan suatu bingkisan kasih kepada si jantung hati...

Patutlah ada ahli-ahli tasauf yang jatuh pengsan seketika apabila mendengar nama kekasihnya disebut orang, “Allah!”

6 comments:

  1. kalaulah kita faham
    Tuhan ini siapa sebenarnya
    kita akan sanggup menerima ujian keranaNya
    kita sanggup buat apa saja demi cinta padaNya
    kita akan sanggup menderita demi cinta padaNya
    (Mawaddah - Bila Tuhan Dikenali)

    bila kita kenal Allah
    bila kita cinta Allah
    pasti kita tidak akan tergamak meninggalkan apa yang disuruh
    apa lagi melakukan apa yang dilarangNya

    ReplyDelete
  2. salam,

    cinta Allah...
    senang disebut, senang dilagu,
    dalam hati....Allah jua yang tahu

    ReplyDelete
  3. salam puteri,
    kita yakin kenal Allah, tetapi tidak sepenuh keyakinan. ingat Allah bila kesempitan sahaja, bila senang terus lupa.

    ReplyDelete
  4. salam cikli,
    sekadar menanam tebu di tepi bibir...

    ReplyDelete
  5. abah aman -->>

    sambung.. rebung berduri dihati?
    sah..lagu siti, cindai. he.he

    ReplyDelete
  6. salam puteri,
    hahaha... jangan lupa lirik...

    ReplyDelete